0
0
Iaintulungagung.ac.id – Yogyakarta, 1 Oktober 2025 – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi sebagai kampus dengan penerima beasiswa LPDP terbanyak di Indonesia. Hingga tahun 2025, sebanyak 6.955 mahasiswa UGM telah meraih beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), menjadikannya destinasi utama bagi talenta berprestasi. Secara nasional, LPDP telah mendukung lebih dari 555.776 awardee dan alumni. Pada tahap 1 tahun ini, 610 mahasiswa UGM berhasil memperoleh beasiswa LPDP, memperkuat posisi kampus sebagai pusat keunggulan akademik.
Acara Welcoming Awardee LPDP diadakan pada Minggu, 28 September 2025, di Hall Gedung ASLC Fakultas Peternakan, Yogyakarta, dihadiri sekitar 270 awardee baru. Kegiatan ini menjadi momen untuk menyampaikan pesan inspiratif dan tanggung jawab sosial kepada para penerima beasiswa. Oleh karena itu, acara ini tidak hanya merayakan pencapaian, tetapi juga menekankan pentingnya kontribusi nyata bagi bangsa. Dengan demikian, UGM terus membuktikan perannya dalam mencetak pemimpin masa depan melalui program beasiswa LPDP.
Rekor Penerima Beasiswa LPDP di UGM
Sejak LPDP berdiri pada 2012, program beasiswanya telah menjadi tulang punggung pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Beasiswa ini mendanai pendidikan S1, S2, dan S3, baik di dalam maupun luar negeri, dengan fokus pada bidang prioritas seperti sains, teknologi, dan pembangunan nasional. Hingga 2025, LPDP telah mendukung lebih dari 555.776 awardee, yang kini berkontribusi di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan hingga industri. UGM, sebagai salah satu mitra utama, mencatat rekor dengan 6.955 penerima beasiswa LPDP sejak 2013.
Pada 2024, UGM mencatat 580 awardee, dan angka ini melonjak menjadi 610 pada tahap 1 2025, melampaui universitas lain seperti UI (sekitar 550) dan ITB (sekitar 450), berdasarkan data LPDP. Keberhasilan ini didukung oleh program pendampingan intensif UGM, termasuk workshop penulisan proposal dan simulasi wawancara. Selain itu, keragaman program studi di UGM, mulai dari kedokteran hingga ilmu sosial, menarik minat calon awardee dari berbagai latar belakang. Misalnya, seorang alumni LPDP dari Fakultas Teknik UGM kini memimpin proyek infrastruktur di Kalimantan, menunjukkan dampak nyata beasiswa ini.
Keunggulan UGM terletak pada ekosistem akademik yang mendukung. Dengan demikian, kampus ini tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga membangun jaringan profesional yang berkontribusi pada kemajuan nasional.
Welcoming Awardee: Inspirasi untuk Penerima Beasiswa LPDP
Acara Welcoming Awardee pada 28 September 2025 menjadi sorotan utama bagi 270 penerima beasiswa LPDP baru di UGM. Dipandu oleh Ketua Kelurahan LPDP UGM, Boy Kurniawan, acara ini berlangsung penuh semangat dengan sentuhan humor yang mencairkan suasana. Para pembicara menyampaikan pesan penting tentang keseimbangan antara prestasi akademik dan tanggung jawab sosial.
Kepala Divisi Pelayanan Beasiswa LPDP, Gendro Hartono, S.E., M.M., menekankan pentingnya menjaga keseimbangan hidup. “Fokus pada studi, lulus tepat waktu, bijak dalam bermedia sosial, dan jaga nama baik sebagai awardee LPDP,” ujarnya. Ia mengingatkan bahwa perilaku di media sosial dapat memengaruhi reputasi pribadi dan institusi. Oleh karena itu, Gendro mendorong awardee untuk menggunakan platform digital secara bertanggung jawab, terutama di tengah era informasi yang cepat.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., menambahkan bahwa beasiswa adalah amanah negara. “Setelah lulus, kembalilah ke daerah asal Anda dan berikan kontribusi nyata,” tegasnya. Ia memperingatkan agar awardee menghindari gaya hidup mewah yang tidak relevan, terutama di tengah tantangan ekonomi global. Pesan ini penting untuk memastikan bahwa beasiswa LPDP benar-benar menciptakan dampak positif.
Tanggung Jawab Sosial Penerima Beasiswa LPDP
Para penerima beasiswa LPDP diingatkan untuk menjalani studi dengan penuh integritas. Boy Kurniawan, dengan gaya lugas namun humoris, menekankan pentingnya kejujuran dalam pengelolaan dana beasiswa. “Proposal Anda harus mencerminkan realitas, bukan sekadar janji indah,” katanya, disambut tawa peserta. Ia juga mendorong awardee untuk aktif dalam komunitas Kelurahan LPDP UGM, yang menjadi wadah kolaborasi dan dukungan antar-penerima beasiswa.
Dr. Arie Sujito menyoroti peran awardee sebagai agen perubahan. “Gunakan ilmu Anda untuk membangun daerah, bukan hanya mengejar karier pribadi,” ujarnya. Ia memberikan contoh alumni LPDP UGM yang mendirikan pusat pelatihan vokasi di Nusa Tenggara Timur, membantu mengurangi kesenjangan pendidikan. Dengan demikian, beasiswa ini tidak hanya mendanai pendidikan, tetapi juga membentuk pemimpin yang peduli pada masyarakat.
Gendro Hartono menambahkan nasihat tentang kesehatan mental dan fisik. “Prestasi akademik tidak akan berarti tanpa kesehatan yang baik. Jaga pola makan, olahraga, dan istirahat,” katanya. Ia juga mendorong keterlibatan dalam organisasi kampus untuk mengasah keterampilan kepemimpinan. Selain itu, Gendro menekankan pentingnya pelaporan keuangan yang transparan, agar dana beasiswa digunakan secara tepat.
Peluang dan Tantangan bagi Awardee UGM
Ke depan, 610 penerima beasiswa LPDP UGM tahun 2025 menghadapi peluang besar di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan transformasi digital. UGM mendukung awardee melalui program inkubasi bisnis dan pelatihan kepemimpinan, mempersiapkan mereka untuk berkontribusi di sektor strategis seperti energi hijau dan teknologi informasi. Misalnya, seorang alumni LPDP dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis kini mengembangkan platform edtech yang digunakan di ratusan sekolah di Indonesia.
Namun, tantangan seperti krisis ekonomi global menuntut awardee untuk bijak dalam gaya hidup. Dr. Arie menegaskan agar mereka menghindari sikap konsumtif yang dapat merusak citra. “Fokuslah pada pengembangan diri dan kontribusi sosial,” katanya. Oleh karena itu, Kelurahan LPDP UGM berencana menggelar seminar rutin tentang manajemen keuangan dan etika profesional untuk membekali awardee.
Acara welcoming ini menjadi titik awal bagi awardee untuk memahami tanggung jawab mereka. Dengan dukungan UGM dan LPDP, mereka diharapkan lulus tepat waktu dan menjadi agen perubahan. Kesuksesan 610 awardee tahun ini memperkuat reputasi UGM sebagai kampus terdepan dalam pendidikan dan pembangunan nasional. Dengan demikian, beasiswa LPDP terus menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.
