Iaintulungagung.ac.id – Beasiswa Pemuda Tangguh 2026 di Surabaya hadir dengan kabar baik: Pemerintah Kota (Pemkot) menambah kuota penerima menjadi 16.787 siswa dan meningkatkan nominal beasiswa untuk pelajar swasta. Dengan anggaran Rp71,5 miliar dari APBD, program ini dukung akses pendidikan bagi siswa SMA/SMK/MA, khususnya dari keluarga miskin dan pra-miskin. Sejak 2022, program ini telah bantu 21.000 siswa, dan kini bawa perubahan signifikan. Dengan Beasiswa Pemuda Tangguh, Pemkot Surabaya pastikan pendidikan inklusif, lengkap dengan seragam gratis untuk siswa baru. Berikut ulasan lengkap tentang peningkatan program, manfaat, dan dampaknya bagi warga Surabaya.
Beasiswa Pemuda Tangguh: Kuota dan Anggaran Meningkat
Pemkot Surabaya alokasikan Rp71,5 miliar untuk Beasiswa Pemuda Tangguh 2026, targetkan 16.787 siswa SMA/SMK/MA. Wali Kota Eri Cahyadi rinci bahwa 6.929 siswa negeri dan 9.858 siswa swasta akan terima manfaat ini. Selain dana bulanan, siswa kelas X dapatkan seragam putih abu-abu, seragam pramuka, sepatu, dan kaus kaki gratis. Misalnya, seragam ini bantu kurangi beban keluarga miskin hingga Rp1 juta per siswa.
Eri tekankan program ini buka akses pendidikan tanpa hambatan ekonomi. Dengan demikian, beasiswa ini lanjutkan kebijakan SD-SMP negeri gratis dan dukung pendidikan tinggi. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya wujudkan pendidikan inklusif. Selain itu, peningkatan kualitas pengajaran jadi prioritas untuk tingkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi warga.
Nominal Beasiswa Swasta Naik Signifikan
Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Bapemkesra), Arief Boediarto, umumkan perubahan skema Beasiswa Pemuda Tangguh 2026. Siswa SMA/SMK/MA swasta kini terima Rp500.000 per bulan, naik dari Rp200.000, sementara siswa negeri tetap Rp200.000 per bulan. Kenaikan ini jawab kebutuhan siswa swasta yang tak dapat bantuan operasional sekolah seperti sekolah negeri. Misalnya, Rp500.000 bantu tutup biaya buku dan transportasi.
Arief jelaskan bahwa kebijakan ini ikuti arahan Wali Kota Eri, yang ingin pastikan anak dari keluarga miskin tak kesulitan biaya. Dengan demikian, peningkatan nominal ini dukung pemerataan pendidikan. Oleh karena itu, siswa swasta dari latar belakang ekonomi lemah jadi prioritas. Selain itu, transparansi seleksi pastikan bantuan tepat sasaran.
Inklusi Pelajar Transisi SMP ke SMA
Dari 16.787 penerima, Pemkot alokasikan kuota untuk 5.278 pelajar SMP/MTs kelas IX yang sedang transisi ke SMA/SMK/MA. Arief paparkan bahwa pelajar ini bisa daftar saat pembukaan beasiswa, sehingga langsung terima manfaat begitu masuk jenjang baru. Misalnya, sistem ini sukses bantu 3.000 siswa transisi pada 2024, kurangi putus sekolah.
Proses pendaftaran akan gunakan platform digital untuk efisiensi. Dengan demikian, pelajar dari keluarga pra-miskin dapat akses beasiswa tanpa kendala administrasi. Oleh karena itu, inisiatif ini minimalisir risiko anak tidak melanjutkan sekolah. Selain itu, pendampingan dari dinas pendidikan pastikan proses seleksi adil.
Dampak Sosial dan Ekonomi Beasiswa
Beasiswa Pemuda Tangguh berikan dampak nyata bagi kesejahteraan Surabaya. Program ini kurangi beban finansial keluarga, tingkatkan angka kelulusan, dan dorong mobilitas sosial. Misalnya, data Pemkot 2024 tunjukkan 85% penerima beasiswa dari keluarga miskin lulus SMA dengan nilai kompetitif. Eri proyeksikan lulusan ini jadi tenaga kerja terampil, dukung ekonomi lokal.
Selain itu, beasiswa ini tarik perhatian daerah lain sebagai model pendidikan inklusif. Dengan demikian, Surabaya jadi pionir dalam kebijakan pendidikan berbasis keadilan. Oleh karena itu, program ini dukung visi Indonesia Emas 2045 melalui SDM unggul. Selain itu, kolaborasi dengan sekolah swasta perkuat ekosistem pendidikan kota.
Komitmen Pemkot Surabaya ke Depan
Eri Cahyadi tekankan komitmen jangka panjang untuk perluas Beasiswa Pemuda Tangguh. Pemkot rencanakan tambah kuota hingga 20.000 siswa pada 2027, dengan anggaran Rp100 miliar. Fokus pada pelajar pra-miskin akan terus diperkuat melalui verifikasi data terpadu. Misalnya, integrasi dengan database DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) pastikan bantuan tepat sasaran.
Pemkot juga rencanakan pelatihan guru untuk tingkatkan kualitas pengajaran, sejalan dengan beasiswa. Dengan demikian, kombinasi akses dan kualitas pendidikan wujudkan generasi kompetitif. Oleh karena itu, Surabaya jadi model nasional untuk pendidikan inklusif. Selain itu, keterlibatan komunitas lokal dalam monitoring program tingkatkan transparansi.
- Kuota Beasiswa: 16.787 siswa SMA/SMK/MA, 6.929 negeri, 9.858 swasta.
- Anggaran: Rp71,5 miliar dari APBD 2026.
- Nominal Baru: Rp500.000/bulan (swasta), Rp200.000/bulan (negeri).
- Manfaat Tambahan: Seragam, sepatu, kaus kaki gratis untuk siswa baru.
- Dampak: Kurangi putus sekolah, tingkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi.
