JAKARTA – Nama Menteri Kebudayaan Fadli Zon tengah menjadi sorotan publik di tengah polemik pemberian gelar pahlawan nasional tahun ini. Gelar tersebut diberikan oleh pemerintah bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2025.
Fadli Zon sebelumnya menyampaikan bahwa terdapat 40 nama calon pahlawan nasional baru yang diusulkan, serta 9 nama tambahan hasil lanjutan dari tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24 nama menjadi usulan prioritas setelah melalui proses seleksi, kajian, serta penelitian oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK). Menurut Fadli, seluruh nama yang diusulkan telah memenuhi syarat secara akademik dan ilmiah.
Ia menambahkan bahwa seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk latar belakang daerah, peran gender, serta keberagaman kontribusi dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa.
Dua nama yang memunculkan perdebatan publik adalah mantan Presiden Soeharto dan aktivis buruh Marsinah. Fadli Zon menilai keduanya memenuhi sejumlah syarat berdasarkan penilaian dari Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan.
Menurutnya, Soeharto memiliki peran besar dalam pembangunan nasional, sedangkan Marsinah merupakan sosok buruh yang memperjuangkan hak-hak pekerja dan menjadi inspirasi perjuangan kesejahteraan di Indonesia.
Riwayat Pendidikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon
Di balik sorotan terhadap pandangannya mengenai gelar pahlawan nasional, Fadli Zon dikenal sebagai sosok yang memiliki perjalanan akademik panjang dan berprestasi. Ia menempuh pendidikan dari tingkat dasar di Bogor hingga meraih gelar doktor di Universitas Indonesia serta gelar master dari kampus ternama di Inggris.
Fadli Zon lahir di Jakarta pada 1 Juni 1971. Sejak kecil, ia telah menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap dunia ilmu pengetahuan dan sosial. Pendidikan dasarnya ditempuh di SDN Cibeureum 3 Bogor, Jawa Barat, dan lulus pada tahun 1984.
Setelah itu, ia melanjutkan ke SMP Fajar, Jakarta Timur, pada periode 1984–1987. Masa remajanya kemudian dihabiskan di SMA Negeri 31 Jakarta Timur, tempat ia menimba ilmu hingga tahun 1989.
Ikut Pertukaran Pelajar ke Amerika Serikat
Selepas SMA, Fadli mendapatkan kesempatan langka untuk menempuh pendidikan internasional di Amerika Serikat. Ia menjadi peserta program pertukaran pelajar AFS di Harlandale High School, Texas, USA, pada tahun 1989–1990. Pengalaman ini memperluas wawasannya terhadap dunia global dan memperkuat minatnya pada bidang politik serta kebudayaan.
Alumnus S1 Rusia UI hingga S3 UI
Sekembalinya ke Indonesia, Fadli Zon melanjutkan pendidikan tinggi di Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI). Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1997, sekaligus aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan penelitian kebudayaan.
Ketertarikannya pada isu-isu global kemudian membawanya ke Inggris untuk menempuh studi pascasarjana di The London School of Economics and Political Science (LSE), salah satu universitas ternama dunia. Dari kampus bergengsi ini, Fadli meraih gelar Master of Science (MSc) dalam bidang Development Studies pada tahun 2003.
Tak berhenti di sana, Fadli Zon melanjutkan pendidikannya ke jenjang doktoral. Ia menempuh S3 Program Studi Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2016. Disertasinya membahas topik sejarah dan kebangsaan, sejalan dengan kiprahnya di bidang politik dan kebudayaan nasional.
Perjalanan Karier Fadli Zon
Selain aktif di dunia akademik, Fadli Zon juga dikenal sebagai tokoh yang aktif di organisasi alumni. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (ILUNI FIB UI) periode 2010–2013.
Karier politiknya dimulai sejak ia menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) periode 1997–1999. Fadli kemudian turut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014–2019, bahkan sempat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPR RI sebanyak dua kali. Pada periode 2019–2024, ia kembali dipercaya menjadi Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) dan anggota Komisi Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi DPR RI.
Kini, Fadli Zon mengemban amanah baru sebagai Menteri Kebudayaan di kabinet Presiden Prabowo Subianto sejak tahun 2024.
