Kabar gembira datang dari Mesir! Sebuah sejarah baru terukir dalam jalinan persahabatan Indonesia dan Mesir. Untuk pertama kalinya, Universitas Al-Azhar Kairo, salah satu kampus tertua dan paling disegani di dunia, kini resmi membuka Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Ini bukan sekadar program studi biasa, lho, melainkan langkah besar yang patut kita banggakan! Penasaran bagaimana peresmiannya dan kenapa ini begitu spesial? Yuk, kita intip cerita selengkapnya!
Sejarah Baru: Ketika Bahasa Indonesia Mendunia di Al-Azhar
Peresmian monumental ini dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti, bersama Rektor Universitas Al-Azhar, Prof. Salamah Jumah Ali Daud. Momen bersejarah ini ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti pada Kamis, 6 November 2025.
Bayangkan, suasana Kairo yang biasanya syahdu, kala itu dihangatkan oleh nuansa Nusantara! Prosesi peresmian dibuka dengan penampilan seni bela diri Tapak Suci yang memukau. Dilanjutkan dengan pembacaan pantun berbahasa Indonesia oleh para pelajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing).
Semua pengisi acara tampil menawan dalam balutan busana adat Indonesia, menghadirkan sepotong budaya kita di jantung Mesir. Benar-benar perpaduan yang indah, ya!
Antusiasme Luar Biasa: Ratusan Mahasiswa Siap Belajar Bahasa Kita!
Siapa sangka, minat masyarakat Mesir terhadap bahasa dan budaya Indonesia ternyata luar biasa besar! Buktinya, jumlah mahasiswa baru yang mendaftar di Prodi Bahasa Indonesia Al-Azhar ini mencapai angka fantastis: 350 orang!
Angka ini jelas menunjukkan betapa tingginya keinginan mereka untuk belajar bahasa Indonesia di Timur Tengah. Keren, kan? Selain itu, di hari yang sama, Prof. Abdul Mu’ti dan Prof. Salamah Jumah Ali Daud juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemendikdasmen dengan Universitas Al-Azhar.
Ini adalah landasan kuat untuk hubungan erat Indonesia–Mesir di masa depan, terutama di sektor pendidikan. Kedudukan Rektor Al-Azhar yang setingkat menteri di Mesir menunjukkan betapa pentingnya kerja sama ini.
Proses Panjang Penuh Perjuangan Menuju Peresmian
Membuka program studi baru di universitas sekelas Al-Azhar tentu bukan perkara mudah. Abdul Muta’ali, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Kairo, menceritakan bahwa pembentukan program studi ini melewati proses diplomasi dan akademik yang panjang, kurang lebih selama 1 tahun 5 bulan. Seperti apa tahapannya?
- Penyusunan naskah akademik yang matang dan komprehensif.
- Memperoleh izin resmi dari Grand Syeikh Al-Azhar.
- Presentasi mendalam di hadapan Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah.
- Presentasi di depan Senat Fakultas.
- Presentasi di hadapan Rektor Al-Azhar.
- Presentasi di depan Senat Universitas Al-Azhar.
- Rapat final dan persetujuan di Majelis Tinggi Al-Azhar.
Wah, perjuangannya luar biasa, ya? Tapi hasilnya sepadan, melihat respons positif yang diterima!
3 Nilai Sejarah Penting Peresmian Prodi Bahasa Indonesia Al-Azhar
Pembukaan Prodi Bahasa Indonesia Al-Azhar ini menyimpan tiga nilai sejarah yang sangat penting, lho:
- Pionir di Kawasan: Ini adalah program studi pertama di Afrika dan Timur Tengah yang secara khusus fokus mempelajari Bahasa dan Sastra Indonesia. Benar-benar tonggak sejarah!
- Diplomasi Pendidikan: Prof. Abdul Mu’ti menjadi Menteri Pendidikan Indonesia pertama yang berhasil menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Al-Azhar. Sebuah pencapaian diplomatik yang membanggakan.
- Simbol Persahabatan: Momen ini seperti mengulang sejarah indah hubungan erat Indonesia–Mesir. Ingat, Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947. Kini, hubungan itu makin erat melalui jalur pendidikan dan kebudayaan.
Dengan dibukanya Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al-Azhar ini, harapan kita adalah agar bahasa dan budaya Indonesia bisa semakin dikenal luas di kancah internasional. Semoga makin banyak lagi pemuda Mesir dan dunia yang jatuh cinta pada Indonesia!
