JAKARTA – Wah, gelaran akbar Olimpiade Madrasah Indonesia 2025 (OMI 2025) akhirnya resmi ditutup! Ajang bergengsi ini sukses besar, melahirkan banyak calon saintis muda yang siap mengharumkan nama bangsa. Sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol!
Provinsi Banten menjadi saksi bisu grand final yang mempertemukan finalis terbaik dari 34 provinsi di Indonesia. Acara ini digelar meriah pada 11-14 November 2025. Pastinya bikin bangga banget melihat semangat kompetisi yang tinggi dari para pelajar kita.
OMI 2025: Madrasah Jadi Episentrum Baru Sains dan Peradaban
Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang turut hadir dalam acara penutupan, mengungkapkan kebanggaannya. Beliau menyaksikan sendiri bagaimana perkembangan madrasah dalam penguasaan sains sudah sangat pesat. “Setiap tahun selalu ada (temuan) yang baru,” ujarnya dengan antusias.
Siapa sangka, kini kemampuan madrasah di bidang sains murni dan riset terapan sudah tak kalah jauh dengan sekolah umum. Bahkan, menurut Menag, “bisa lebih!” Keunikan madrasah terletak pada kemampuannya mengelaborasi sains dan agama dalam satu tempat. Ini adalah ciri khas yang membedakan dan memberikan nilai tambah.
Menag berharap madrasah bisa menjadi episentrum baru peradaban maju dan pilar penting bagi Indonesia di masa depan. “Saya kira the rising star sekarang adalah madrasah,” tambahnya, menunjukkan keyakinan penuh terhadap potensi madrasah.
Sains dan Agama, Dua Sisi Mata Uang yang Tak Terpisahkan
Senada dengan Menag, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amin Suyitno, juga menegaskan bahwa ilmu agama dan sains itu ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Mengutip Albert Einstein, “Science without religion is lame, and religion without science is blind.”
Pernyataan ini semakin menguatkan visi bahwa madrasah bukan sekadar tempat belajar agama, melainkan juga wadah subur bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Ini menunjukkan pentingnya integrasi ilmu untuk menciptakan generasi yang holistik.
Partisipasi Fantastis dan Proses Seleksi Transparan di OMI 2025
Antusiasme terhadap Olimpiade Madrasah Indonesia 2025 ini memang luar biasa. Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama, Nyayu Khodijah, menyebutkan bahwa pelaksanaannya “banjir peminat.”
Total lebih dari 202 ribu siswa dari tiga jenjang (SLTA, SLTP, dan SD) terlibat dalam ajang ini. Menariknya, mayoritas peserta adalah perempuan, yakni sekitar 136.171 siswa atau 67,43 persen! Ini menunjukkan bahwa bakat dan minat dalam sains tidak mengenal gender.
Untuk menjamin transparansi dan objektivitas penilaian, seluruh tahapan seleksi menggunakan sistem CBT (Computer Based Test). Proses seleksi ini tersebar di 555 titik lokasi di berbagai kabupaten/kota. Harapannya, event ini dapat terus memicu suasana kompetisi positif di pendidikan di madrasah.
Inilah Para Juara Emas Olimpiade Madrasah Indonesia 2025!
Ratusan medali yang diperebutkan dalam 11 kategori sains dan 3 kategori riset berhasil dibawa pulang oleh para siswa yang menorehkan prestasi gemilang. Berikut adalah daftar lengkap peraih medali emas OMI Nasional 2025 pada masing-masing jenjang dan kategori:
Jenjang MI/SD: Bibit Unggul Sains dari Madrasah Ibtidaiyah
- Kategori Matematika Terintegrasi
- Muhammad Bintang Al Baihaqi Prasetya (MIN 1 Kota Malang Jawa Timur)
- Riza Akbari Prabowo (MIN 1 Kota Malang Jawa Timur)
- Dzaki Irsyad Fathulloh (MIS Andalan Jawa Barat)
- Bevis Aribah Prayanka (SDN 1 Cepu Jawa Tengah)
- Muhammad Ishomuddin (MIS Hasyim Asy’ari Jawa Tengah)
- Kategori IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) Terintegrasi
- Afifah Khairunnisa Rakas (MIN 8 Jakarta, DKI Jakarta)
- Rafarzan Widjaya Diamanta (MIN 1 Kota Malang, Jawa Timur)
- Muhammad Raihan Al Biruni (MIS Mumtaza, Banten)
- Zaidan Arrafisqy (SDN 2 Lelateng, Bali)
- TM Fachry Azzamy (MIN 2 Langsa, Aceh)
Jenjang MTs/SLTP: Potensi Luar Biasa dari Madrasah Tsanawiyah
- Kategori Matematika Terintegrasi
- Mohamad Arfan Al Khawarizmi (MTsN 1 Kota Blitar, Jawa Timur)
- Arkan Fajar Huda (SMP Muhammadiyah 4 Metro, Lampung)
- Kaisar Restu Bumi (MTsN 1 Kota Makassar, Sulawesi Selatan)
- Muhammad Narendra Rusmin (SMP Al Azhar Mandiri Palu, Sulawesi Tengah)
- Rava Cahya Avifa (MTsN 1 Kota Pekanbaru, Riau)
- Kategori IPA Terintegrasi
- Muh. Fahry Ariyadi (MTsN 1 Kota Makassar Sulawesi Selatan)
- Ammarista Dzakiyya Ats-Tsaniah (MTsN 1 Kota Malang, Jawa Timur)
- Muhammad Aulia Rikza Afrellino (SMPN 252 Jakarta, DKI Jakarta)
- Sifa’ul Wahid (MTsN 7 Jakarta, DKI Jakarta)
- Fikra Rai Assyfa (SMPS YPPI Perawang, Riau)
- Kategori IPS Terintegrasi
- Muhammad Arif Rahman (MTsN 1 Kota Malang, Jawa Timur)
- Avicena Maula El Badranaya (MTsS Raudhatul Ulum, Jawa Tengah)
- Kararuna Tsabitah Mulyani (MTsN 39 Jakarta Utara, DKI Jakarta)
- Tubagus Fathul Hadi (MTsN 1 Kota Serang, Banten)
- Malaika Zivanna Aulia (MTsN 1 Yogyakarta)
Jenjang MA/SLTA: Calon Ilmuwan Muda dari Madrasah Aliyah
- Kategori Matematika Terintegrasi
- Ahmad Asyam Kamil Wahid (MAN 2 Kota Makassar, Sulawesi Selatan)
- Labib Habibillah (MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur)
- Sulain Umar Waliyurrahman Muwaffaq Annafi Muhtadi (MAN 4 Jakarta, DKI Jakarta)
- Muhammad Agha Juan Syathira (MAN Insan Cendekia Paser, Kalimantan Timur)
- Alvino Yardan Wiradharma (SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur)
- Kategori Biologi Terintegrasi
- Sarah Risda Hanifah (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
- Ath Thaariq Achmad Zidan (MAN 10 Jakarta, DKI Jakarta)
- Naveeza Salsabilla (MAN 1 Tangerang, Banten)
- Zuhda Inaya Rahmani (MAN Insan Cendekia Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat)
- Nafeeza Mufidah Malik (MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo)
- Kategori Fisika Terintegrasi
- Faris Patria Chariansyah (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
- Hilmy Lazuardhy Nurramadhan (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
- Muhammad Fidel (MAN 2 Kota Makassar, Sulawesi Selatan)
- Haidar Farid Islahudin (MAN 2 Kudus, Jawa Tengah)
- Faral Ghasya Alvara (MAN 1 Banda Aceh, Aceh)
- Kategori Kimia Terintegrasi
- Ahmad Kautsar Al Ramadhani (MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur)
- Azka Nabil Adnan (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
- Alfreda Risqullah Saputra (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
- Hangga Arya Malik Himawan (MAN Insan Cendekia, Banten)
- Fakhri Aqlil Akrom Ahmad (MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo)
- Kategori Ekonomi Terintegrasi
- Carissa Puteri Syaharani (MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur)
- Ahmad Fauzan (MAN Insan Cendekia Siak, Riau)
- Amelia Azarine (MAN Insan Cendekia Pekalongan, Jawa Tengah)
- Destra Ardhi Wijaya (SMAN 2 Purwokerto, Jawa Tengah)
- Muhammad Fikri Hasanain (SMA Pesantren Unggul Albayan Anyer, Banten)
- Kategori Geografi Terintegrasi
- Revan Caesar Muhammad Nafis (MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur)
- Aldrian Irwansyah Yusuf (MAN 16 Jakarta, DKI Jakarta)
- Hirdan Ma’ruf Besari (SMAN 1 Blitar, Jawa Timur)
- Fauziah Zahrani Siregar (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
- Ahmad Rabbani Raja Saputra (MAN Insan Cendekia, Serpong)
