Iaintulungagung.ac.id – Jakarta, 6 Oktober 2025 – Politeknik Tempo, bersama Tokio Marine dan Lazismu, menyerahkan Beasiswa Sang Surya 2025 kepada sepuluh mahasiswa berprestasi. Kolaborasi ini bertujuan memperluas akses pendidikan tinggi di tengah tantangan ekonomi. Acara penyerahan berlangsung pada 1 Oktober 2025 di Kampus Politeknik Tempo, Jakarta. Pimpinan kampus, perwakilan Tokio Marine, Lazismu, dan para penerima beasiswa menghadiri acara tersebut. Program ini mencerminkan komitmen ketiga pihak untuk mendukung pendidikan berkualitas dan inklusif di Indonesia.
Kolaborasi Strategis untuk Beasiswa Sang Surya 2025
Politeknik Tempo menggandeng Tokio Marine, perusahaan asuransi ternama, dan Lazismu, lembaga filantropi yang fokus pada zakat, infaq, dan shadaqah. Shalfi Andri, Direktur Politeknik Tempo, mengapresiasi kontribusi kedua mitra. “Kami sangat menghargai kerja sama ini. Oleh karena itu, kami terus memperkuat sinergi untuk pendidikan inklusif,” ujarnya.
Pada acara ini, ketiga pihak menandatangani Nota Kesepahaman (MoU). Dokumen ini memperkuat komitmen untuk program beasiswa dan membuka peluang kerja sama lain, seperti pengembangan kurikulum dan kegiatan akademik. Dengan demikian, kolaborasi ini menjanjikan dampak jangka panjang bagi pendidikan tinggi. Kerja sama ini juga menunjukkan semangat gotong royong. Politeknik Tempo berfokus pada keahlian praktis, sehingga program ini membantu mahasiswa berprestasi yang menghadapi keterbatasan finansial. Selain itu, keterlibatan sektor swasta dan filantropi memperkuat tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
Manfaat Beasiswa Sang Surya 2025 bagi Mahasiswa
Beasiswa Sang Surya 2025 memberikan dukungan finansial dan motivasi bagi penerima. Cyrill Adrian, salah satu penerima, mengaku beasiswa ini membantunya fokus belajar. “Bantuan ini memungkinkan saya mengejar prestasi tanpa khawatir biaya kuliah,” katanya. Kayra Rahmawati, penerima lainnya, menambahkan bahwa beasiswa ini meringankan beban keluarganya. “Program ini memotivasi saya untuk terus berjuang dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.
Beasiswa ini menargetkan mahasiswa berprestasi dengan keterbatasan finansial. Dengan kata lain, program ini menciptakan kesetaraan dalam akses pendidikan tinggi. Inisiatif ini membantu mahasiswa mengembangkan potensi mereka, yang pada akhirnya berkontribusi pada kemajuan bangsa. Oleh sebab itu, beasiswa ini menjadi solusi nyata untuk mengatasi tantangan pendidikan di Indonesia.
Komitmen Tokio Marine dalam Pendidikan melalui Beasiswa Sang Surya
Tokio Marine menunjukkan dedikasi kuat terhadap tanggung jawab sosial melalui program ini. Alexander Mahendrawan, Head of Product Development and Marketing Division, menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi kemajuan. “Kami bangga mendukung Beasiswa Sang Surya 2025. Kami ingin berkontribusi pada masa depan melalui pendidikan,” katanya.
Perusahaan ini tidak hanya berfokus pada bisnis asuransi, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial. Misalnya, beasiswa ini membantu mahasiswa mengembangkan potensi mereka. Tokio Marine juga memperkuat hubungan dengan komunitas lokal melalui program ini. Dengan menggandeng Politeknik Tempo dan Lazismu, perusahaan memastikan dana tersalurkan secara efektif untuk tujuan pendidikan.
Peran Lazismu dalam Menyalurkan Beasiswa Sang Surya
Lazismu memastikan dana beasiswa tersalurkan dengan transparan. Ardi Lutfi Kautsar, Direktur Pendistribusian Lazismu, menyatakan bahwa program ini memotivasi mahasiswa untuk berprestasi. “Kami berharap beasiswa ini menjadi pendorong semangat belajar,” ujarnya. Mochammad Sholeh Farabi, Direktur Penghimpunan Lazismu, menambahkan bahwa kolaborasi ini dapat meluas. “Kami ingin memperluas kerja sama ke riset akademik yang bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Sebagai lembaga filantropi Islam, Lazismu memiliki pengalaman dalam mengelola dana zakat, infaq, dan shadaqah. Oleh karena itu, mereka menjamin penyaluran bantuan sesuai prinsip syariah. Dengan demikian, Lazismu tidak hanya menyalurkan dana, tetapi juga menjadi katalis untuk inovasi pendidikan.
Masa Depan Pendidikan melalui Kolaborasi
Herry Hernawan, Ketua Yayasan Rumah Edukasi Tempo, menyoroti pentingnya program ini di tengah tantangan ekonomi. “Kami berharap penerima beasiswa menjadi individu sukses yang berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya. Program ini menargetkan mahasiswa berprestasi dengan kebutuhan finansial. Selain itu, inisiatif ini mendorong ekosistem pendidikan yang inklusif, memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk berkembang.
Ke depan, Politeknik Tempo, Tokio Marine, dan Lazismu berencana memperluas program ini. Misalnya, mereka mempertimbangkan untuk menambah jumlah penerima atau mengembangkan pelatihan keterampilan. Dengan kata lain, kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada bantuan finansial, tetapi juga pemberdayaan mahasiswa secara menyeluruh. Program ini menjadi contoh bagaimana sektor pendidikan, swasta, dan filantropi dapat bersinergi untuk menciptakan perubahan positif.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun program ini memberikan dampak positif, tantangan masih ada. Salah satunya adalah memastikan keberlanjutan pendanaan. Untuk itu, ketiga pihak perlu terus mencari sumber pendanaan tambahan. Selain itu, pendampingan bagi penerima beasiswa juga penting untuk memaksimalkan manfaat program ini. Dengan demikian, mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini secara optimal.
Program ini memberikan harapan besar bagi pendidikan Indonesia. Dengan akses pendidikan yang lebih luas, Indonesia dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompetitif. Oleh sebab itu, kolaborasi ini perlu terus didukung dan diperluas. Inisiatif seperti ini dapat menginspirasi institusi lain untuk berkontribusi pada pendidikan tinggi.
Dampak Jangka Panjang Beasiswa
Beasiswa Sang Surya 2025 tidak hanya memberikan manfaat langsung, tetapi juga menciptakan efek berantai. Mahasiswa yang menerima bantuan ini memiliki peluang lebih besar untuk menyelesaikan pendidikan dan berkarier di bidang yang mereka minati. Misalnya, lulusan Politeknik Tempo dapat berkontribusi di sektor industri, teknologi, atau kewirausahaan. Dengan demikian, program ini membantu membangun generasi yang siap menghadapi tantangan global.
Selain itu, kolaborasi ini memperkuat hubungan antara pendidikan dan dunia usaha. Tokio Marine dan Lazismu menunjukkan bahwa sektor swasta dan filantropi dapat berperan besar dalam pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena itu, model kolaborasi ini dapat menjadi inspirasi bagi program serupa di masa depan.
