Iaintulungagung.ac.id – Jakarta, 1 Oktober 2025 – Cyber Breaker Competition Season 2 menandai transformasi seru dalam dunia keamanan siber Indonesia. Digagas oleh Peris.ai Cybersecurity bekerja sama dengan Team RRQ, ajang ini melampaui kompetisi Capture The Flag (CTF) konvensional. Dengan konsep esports dan edutainment, CBC Season 2 menarik perhatian masyarakat luas, mahasiswa, hingga komunitas gamer. Tahun 2025, 619 peserta dari berbagai daerah ikut serta, menunjukkan lonjakan minat terhadap keamanan digital. Oleh karena itu, kompetisi ini menjadi katalisator pembentukan talenta siber nasional yang siap bersaing di era digital.
CBC Season 2 tidak hanya menguji kemampuan teknis, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang ancaman siber. Di tengah maraknya serangan cyber di Indonesia, ajang ini mengedepankan pendekatan inovatif untuk mendidik generasi muda. Dengan demikian, kolaborasi antara Peris.ai dan Team RRQ menciptakan platform yang menyenangkan sekaligus mendalam, mengubah isu rumit menjadi hiburan yang mendidik.
Peningkatan Partisipasi di Cyber Breaker Competition Season 2
Pada Season 2, Cyber Breaker Competition Season 2 mencatat 619 peserta, naik signifikan dari edisi sebelumnya. Peserta berasal dari berbagai provinsi, termasuk mahasiswa IT, profesional muda, dan anggota komunitas hacker etis. Lonjakan ini mencerminkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan siber, terutama setelah insiden data breach besar di sektor publik dan swasta. Misalnya, survei internal Peris.ai menunjukkan 70% peserta baru yang sebelumnya hanya mengenal esports, kini tertarik mempelajari CTF.
Format kompetisi dirancang berlapis untuk mengasah skill secara bertahap. Dimulai dari Qualification Round secara online, diikuti Swiss Stage untuk penyaringan, Knockout Stage untuk eliminasi ketat, hingga Grand Final offline. Sistem 2 vs 2 menjadi sorotan, karena menekankan kolaborasi tim selain kemampuan individu. Dengan demikian, peserta belajar bahwa keamanan siber bukanlah usaha solo, melainkan kerja sama strategis. Selain itu, format ini menambah elemen dramatis bagi penonton, mirip turnamen esports seperti Mobile Legends atau PUBG.
Grand Final berlangsung pada 13-14 September 2025 di CBC Arena, Auditorium Cyber Universitas Nasional (UNAS), Jakarta Selatan. Siaran langsung menjangkau lebih dari 3.500 audiens digital, dengan komentar dari pakar siber yang menjelaskan strategi tim secara real-time. Oleh karena itu, acara ini tidak hanya kompetitif, tetapi juga edukatif bagi pemirsa rumahan.
Visi CTO Peris.ai: Edukasi melalui Cyber Breaker Competition Season 2
Deden Gobel, CTO Peris.ai Cybersecurity, menekankan bahwa Cyber Breaker Competition Season 2 adalah inovasi dalam pendidikan siber. “Keamanan siber sering dianggap kering dan teknis, tapi CBC membuktikan bisa dikemas menarik agar generasi muda antusias,” ujarnya. Ia menyoroti bagaimana esports dapat menjangkau audiens muda yang menghabiskan waktu di platform gaming, mengubah hobi menjadi karir potensial di cybersecurity.
Peris.ai, sebagai perusahaan cybersecurity berbasis AI, melihat CBC sebagai ekstensi misi mereka. Selain kompetisi, ada workshop pra-event tentang etika hacking dan pencegahan phishing, diikuti 200 peserta. Dengan demikian, CBC Season 2 tidak berhenti di pemenang, tapi membangun ekosistem talenta berkelanjutan. Gobel juga berharap ajang ini menginspirasi kurikulum sekolah untuk memasukkan modul siber, mengingat Indonesia membutuhkan 100.000 profesional siber hingga 2030, menurut proyeksi BSSN.
Kolaborasi dengan Team RRQ menambah nilai hiburan. RRQ, sebagai tim esports terkemuka, membawa pengalaman produksi event profesional, termasuk lighting dan sound system yang imersif. Selain itu, hadiah utama senilai Rp 100 juta plus gadget gaming dari sponsor membuat kompetisi lebih kompetitif.
Dukungan Pejabat Tinggi untuk Cyber Breaker Competition Season 2
Kehadiran pejabat tinggi di Grand Final menegaskan urgensi Cyber Breaker Competition Season 2. Deputi Bidang Keamanan Siber & Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Slamet Aji Pamungkas, memuji pendekatan edutainment. “CBC membuat keamanan siber lebih accessible, menggabungkan hiburan esports dengan skill building,” katanya. Ia menambahkan bahwa Indonesia rentan terhadap serangan negara-negara lain, sehingga talenta muda seperti peserta CBC krusial untuk pertahanan nasional.
Slamet berharap CBC menjadi model nasional, dengan ekspansi ke daerah terpencil. BSSN sendiri berencana mengintegrasikan pemenang CBC ke program pelatihan siber pemerintah. Dengan demikian, ajang ini tidak hanya hiburan, tapi juga kontribusi langsung terhadap keamanan negara.
Muhammad Neil El Hima, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), melihat potensi ekonomi. “Keamanan siber bukan cost, tapi peluang industri. Dari individu hingga startup, CBC bisa lahirkan ekosistem baru,” ujarnya. Ia mendorong pemerintah untuk mendukung event serupa sebagai bagian dari industri kreatif digital, yang diproyeksikan tumbuh 10% tahunan.
Andrian Pauline (Pak AP), CEO Team RRQ, menambahkan perspektif esports. “Anak muda masuk dunia digital lewat gaming, CBC adalah jembatan ke cybersecurity,” katanya. Kolaborasi ini memperluas jangkauan RRQ ke audiens non-gaming, sambil membangun talenta siber melalui komunitas tim.
Dukungan Sponsor dan Dampak Ekosistem
Cyber Breaker Competition Season 2 didukung sponsor lintas sektor, menunjukkan integrasi keamanan siber dengan ekonomi digital. East Ventures, sebagai mitra startup, menyediakan mentoring bisnis bagi pemenang. ASUS ROG, official gaming gear partner, menyumbang perangkat high-end untuk kompetisi. Sementara Asteria Cyberindo Pratama dan Snowman memberikan tools cybersecurity canggih.
Dukungan ini mencerminkan komitmen industri terhadap talenta muda. Misalnya, East Ventures telah berinvestasi di 20 startup siber Indonesia sejak 2020. Dengan demikian, CBC Season 2 menjadi platform networking, di mana peserta bertemu investor dan mentor. Dampaknya, tiga tim pemenang musim lalu kini bekerja di perusahaan cybersecurity ternama.
Sebagai kompetisi cyber esports pertama di Indonesia, CBC membuka babak baru. Dengan menggabungkan atmosfer kompetitif esports dan edutainment, ajang ini melatih skill teknis sekaligus kesadaran kolektif tentang data privacy. Oleh karena itu, diharapkan menjadi model berkelanjutan untuk memperkuat ekosistem siber nasional.
Harapan Masa Depan CBC dan Talenta Siber Indonesia
Ke depan, Cyber Breaker Competition Season 2 diharapkan berkembang menjadi event internasional, mengundang tim dari ASEAN. Penyelenggara berencana menambah kategori junior untuk siswa SMA, memperluas basis talenta. Dengan demikian, Indonesia bisa melahirkan hacker etis yang bersaing global, sekaligus memposisikan keamanan siber sebagai industri kreatif.
Pada akhirnya, CBC Season 2 membuktikan bahwa edukasi siber bisa menyenangkan. Dengan 619 peserta dan ribuan penonton, ajang ini mempercepat transformasi digital aman di Indonesia. Talenta baru yang lahir dari sini akan menjadi benteng negeri di dunia maya yang penuh ancaman.