SURABAYA – Fakultas Kedokteran (FK) Unair mengadakan puncak peringatan Dies Natalis ke-71 dan 112 tahun Pendidikan dokter, Minggu (9/11/2025). Ratusan alumni lintas Angkatan hadir dalam kegiatan bertajuk Defile 2025 di halaman FK Unair.
Alumni yang hadir mulai dari Angkatan sebelum 1963 hingga alumni tahun 2020-an. Dekan FK Unair Prof Dr. Eighty Mardiyan Kurniawati mengaku bangga dengan para alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Terima kasih para alumni senior yang telah hadir. Sugeng rawuh (selamat datang) alumni paling senior Angkatan 1963,” ujar Eighty dalam sambutannya.
Nampak para alumni 1963 antara lain Prof Puruhito (mantan Rektor Unair), Prof Abdul Syukur (mantan Wakil Direktur RSUD dr Soetomo).
Eighty berharap, momen Dies Natalis ini bukan sekadar ajang reuni dan silaturahmi lintas angkatan. Dia mengajak para alumni untuk terus menebar kontribusi dan memberikan dampak positif kepada masyarakat.
“Acara Dies ini bisa membuat alumni kumpul dan tetap mengingat bahwa alumni masih menjadi bagian dari civitas akademika. Sehingga apa yang dibuat para alumni bisa memberikan dampak, bukan hanya untuk almamater, namun juga bangsa dan negara,” terang dekan Perempuan pertama sepanjang sejarah FK Unair ini.
Rektor Unair, Prof. Dr. Muhammad Madyan menyebut peran alumni untuk kemajuan universitas sangat penting. Menurutnya, tak ada universitas bisa berkembang tanpa peran alumni.
“Di tangan para alumni, Unair bisa hidup dan dikenal luas hingga ke berbagai penjuru dunia. Kegiatan ini menjadi ajang menyatukan Langkah antara kampus dengan alumni,” ujarnya.
Inspirasi dari Krisdayanti
Ratusan alumni FK Unair mengikuti Defile 2025 dengan menampilkan karakter unik dan cosplay menarik.
Salah satunya penampilan para dokter alumni FK Unair 1984. Sebanyak 60 dokter berpakaian wushu lengkap dengan perlengkapannya, seperti tongkat wushu dan kipas serta kostum merah merah.
Menurut Ketua alumni dokter FK Unair angkatan 1984 Henry Wibowo ide wushu ini terinsiprasi dari prestasi Krisdayanti, yang meraih medali perak di World Kungfu Championships 2025 di Tiongkok dalam kategori senjata kipas (shanzi),.
“Krisdayanti di usia segitu bisa meraih medali sebagai atlet wushu. Nah itu yang menginspirasi kami. Ini juga sesuai dengan tema Dies Natalis, Fit for Life, bugar untuk menjalani kehidupan,” kata Henry Wibowo.
Menurutnya, wushu juga menjadi salah satu cabang olahraga yang cocok bagi orang-orang seusia kami yang berusia sudah memasuki angka 60-an tahun.
