Bayangkan ini: Anda berhasil menyelesaikan studi S2 hanya dalam waktu satu tahun! Kedengarannya mustahil, bukan? Tapi inilah kenyataannya. Itulah yang berhasil diraih Felicia Servina Djuang, sosok inspiratif yang menjadi lulusan S2 UGM tercepat dalam sejarah baru-baru ini.
Mahasiswi Magister Matematika dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM ini menarik perhatian di wisuda pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2025-2026. Ia sukses meraih gelar S2 hanya dalam 1 tahun, 1 bulan, dan 11 hari. Luar biasa, kan? Yuk, kita bedah kisah suksesnya!
Rahasia di Balik Kecepatan Felicia: Program PMDSU dan Dukungan Dosen
Kecepatan luar biasa Felicia bukan tanpa alasan. Ada strategi matang dan dukungan kuat di baliknya yang patut kita contoh.
Mengenal Lebih Dekat Program PMDSU
Kisah sukses Felicia tak lepas dari keikutsertaannya dalam program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemendiktisaintek. Program ini memang dirancang untuk memungkinkan mahasiswa menempuh S2 dan S3 sekaligus, hanya dalam waktu 4 tahun saja. Ini adalah jalan pintas yang cerdas menuju gelar doktor!
Peran Dosen Pembimbing dan Lingkungan Suportif
Namun, PMDSU saja tidak cukup. Menurut Felicia, dukungan penuh dari dosen pembimbing dan lingkungan belajar yang positif adalah kunci utama. Mereka mendorongnya untuk segera menyelesaikan tesis.
“Jadi, sejak semester satu saya mengambil kelas wajib untuk memenuhi SKS sambil mulai mengerjakan tesis. Dengan begitu, keduanya bisa selesai dalam dua semester,” ungkapnya, mengutip laman UGM. Ini menunjukkan betapa pentingnya proaktif dan perencanaan sejak awal.
Tantangan Riset Matematika dan Kunci Menemukan Ide
Tentu saja, perjalanan Felicia tidak selalu mulus. Ada tantangan khusus yang harus ia hadapi dalam penelitian di bidang Matematika.
Riset Tanpa Laboratorium: Fokus pada Teori dan Komputasi
Berbeda dengan bidang ilmu lain, penelitian di Matematika jarang melibatkan laboratorium. Mahasiswa Matematika lebih banyak berkutat dengan riset berbasis teori dan komputasi.
Di sinilah tantangannya: ide penelitian jadi faktor utama. Jika tidak dapat ide, riset bisa mandek. Tapi, bagaimana Felicia mengatasinya?
Pentingnya Konsistensi dalam Merangkai Gagasan
Felicia punya tips jitu. “Kalau tidak dapat ide, bisa mandek. Tapi kalau setiap hari dikerjakan sedikit demi sedikit, pasti akan muncul ide baru,” jelasnya. Ini menekankan pentingnya konsistensi dan disiplin dalam proses berpikir dan menulis.
Mengapa Felicia Ingin Menjadi Dosen? Cita-cita Sejak Dini
Di balik kerja kerasnya, ada sebuah impian besar yang menjadi motivasi utama Felicia dalam menempuh pendidikan S2 dan S3 secepat mungkin.
PMDSU: Jembatan Menuju Karir Dosen Impian
Keinginan Felicia untuk menjadi dosen adalah alasan kuat ia mengambil jalur S2 dan S3 lewat PMDSU. Program ini membuka peluang yang lebih besar untuk mewujudkan cita-citanya.
“Karena adanya kesempatan mengikuti beasiswa yang jarang dibuka, jadi ya sudah diberikan kesempatan untuk ikut. Biasanya untuk menjadi dosen kan diminta lanjut S3, kebetulan programnya terbuka S2 sampai lanjut S3, sehingga peluang untuk jadi dosen lebih besar,” ucapnya.
Bakat Mengajar yang Terlihat Sejak SMA
Menariknya, bakat mengajar Felicia sudah terlihat sejak SMA, khususnya di bidang Matematika. Keluarganya pun sangat mendukung langkahnya. Ketertarikannya bermula dari pengamatan metode pengajaran guru di sekolahnya yang menurutnya kurang jelas, terutama untuk mata pelajaran yang sering dianggap sulit ini.
“Mulai SMA sudah suka ngajar teman-teman SMP, orang tua juga sudah melihat bakat dan potensi saya menjadi pengajar. Jadi menurut orang tua saya aman kalau misalnya mau lanjut jadi dosen,” kenangnya.
Tips Sukses Ala Felicia: Konsistensi, Disiplin, dan Jaringan
Selain fokus pada studi, Felicia juga aktif di berbagai kegiatan akademik, seperti menjadi panitia dalam kegiatan ilmiah hingga beberapa kali menjadi presenter dalam seminar dan konferensi di fakultasnya.
Disiplin Waktu dan Fokus pada Prioritas
Meskipun memiliki jadwal yang padat, kuncinya adalah disiplin dalam mengatur waktu. Ia membatasi kegiatan dalam organisasi mahasiswa agar tetap bisa fokus pada studinya.
Kekuatan Rutinitas dan Diskusi
Menurut Felicia, kunci utama keberhasilannya adalah konsistensi dan membuat rutinitas harian, dengan meluangkan waktu setidaknya setiap hari untuk mengerjakan tugas akhir.
“Minimal tiap hari harus dipegang. Mau sedikit atau beberapa kalimat, kalau tiap hari dikerjakan pasti selesai,” tegasnya. Ia juga mengingatkan pentingnya berdiskusi rutin dengan dosen pembimbing maupun teman-teman yang suportif untuk mendapatkan ide baru dan tips sukses mahasiswa lainnya.
Kisah Felicia adalah bukti nyata bahwa dengan tekad kuat, program yang tepat, dan dukungan, meraih gelar S2 dalam waktu singkat bukanlah impian belaka. Semoga kisah lulusan S2 UGM tercepat ini bisa jadi inspirasi bagi Anda untuk terus bersemangat mengejar impian akademik dan karir!
